Webinar Pandemic vs Architecture

Merupakan salah satu program kerja Himpunan Arsitektur UNIKOM berupa kegiatan Arsitektur Expo yang diselenggarakan pada :

Waktu : Jumat, 8 Oktober 2021
Pukul : 08.00 WIB – 11.00 WIB
Tempat : Media Video Converence (Zoom)

Pada Jumat, 8 Oktober 2021, Himpunan Mahasiswa Arsitektur UNIKOM mengadakan rangkaian kegiatan Arsitektur Expo hari ke-2 setelah sebelumnya telah menyelenggarakan Pameran Karya Arsitektur. Kegiatan ini merupakan kegiatan webinar berjudul “Pandemic vs Architecture” yang mengusung tema adaptation to inovation, yakni adaptasi untuk menciptakan inovasi. Kegiatan ini telah dihadiri oleh 112 orang

Acara ini memiliki tujuan untuk meningktakan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu permasalahan, dapat menyampaikan suatu permasalahan yang terjadi di masa pandemi dan juga sebagai wadah untuk menambah wawasan.
Menghadirkan tamu istimewa yaitu Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Bapak H.Uu Ruzhanul Ulum, S. E., yang sekaligus membuka langsung acara kegiatan webinar ini. Pada acara ini menghadirkan para narasumber hebat yaitu Bapak Ar. G. Budi Yulianto, IAI, AA (Ketua IAI Jawa Barat) dan Bapak Dr. Andi Harapan S, IAI yang telah menyempatkan hadir untuk berbagi ilmu serta pengalamanya kepada para peserta Expo Arsitektur 2021.

Bapak Budi Yulianto merupakan Ketua IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Jawa Barat sekaligus narasumber pertama yang menyampaikan tentang pendapatnya terhadap dampak dari pandemic terhadap Arsitektur. Presentasi dibuka dengan quotes dari William C.Hannan yang menyatakan bahwa memang “segala sesuatu itu menepak kita untuk menjadi lebih baik, termasuk juga dengan pandemic ini”. Pak Budi menyampaikan bahwa bentuk Arsitektur saat itu memang terbentuk dari respon terhadap alam, isu-isu seismik dan juga isu-isu kesehatan, Arsitekur juga tidak lepas dari “Lini Masa Peradaban” yang terus berkembang sebagaimana peradaban sekitarnya.

Pak Budi juga menyampaikan bahwa, Industrial 4.0 adalah sebuah trend otomasi sistem cyber. Dengan Ir 4.0 manusia lebih bergantung kepada internet of the think dimana pekerjaan akan digantikan dengan kecerdasan artifisial (artificial intellegence). “Semua tempat keramaian di dunia pra pandemic menjadi sepi saat ini”, dengan pandemic ini, kita memasuki era yang disebut dengan black swan.

Merupakan sebuah metamorfora yang dibangun untuk menyampaikan terjadinya sesuatu yang besar, tidak terduga dan sangat ber-efek kepada bisnis, kemasyarakatan dan juga seringkali menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi dalam jangka waktu tertentu. Dengan begitu Arsitektur juga berkembang dengan mengimbangi keadaban peradaban dan juga keadaan alamnya, seperti contohnya dengan adanya social distancing ini akan merubah semua mindset tentang sebuah sirkuasi seperti pergerakan seorang manusia di suatu ruangan.

Aspek fisika bangunan juga akan berubah dengan menghitung berapa udara yang masuk dan juga cahaya yang dibutuhkan dalam suatu ruang, “Virus dan bakteri itu lawanya adalah ultra violet, jadi lebih banyak cahaya alami yang masuk akan lebih bagus sebenarnya” ujar Pak Budi. Optimalisasikan hemat energi, mendorong masyarakat untuk mengadakan urban farming, mengembangkann kinetik arsitektur dan juga “Make more corner please!” untuk memenuhi kebutuhan daring seperti sekarang.

Bapak Andi selaku narasumber ke-2 pada acara ini juga menyampaikan bahwa kita mesti memahami Covid-19 sebagai sebuah tantangan, dimana perusahaan konsultan Arsitektur juga mengalami perubahan, berbeda dengan keadaan normal yang biasanya kita bekerja dengan 100%. Akibat pandemic ini kinerja kita semua menjadi menurun, namun Pak Andi juga menyampaikan bahwasanya dengan keadaan yang darurat seperti ini, bagaimana caranya agar kita dapat tetap eksis dan juga tetap maju dalam menghadapi suatu pandemic ini. Kita harus tetap bisa berkarya dan justru harus berinovasi walaupun dengan bekerja dirumah. Dalam manajemen kegiatan konsultan Arsitektur, kami melakukan sebuah tindakan, “Ada beberapa hal yang kami pertimbangkan”, dimana membuat desain layout area kerja yang aman menjadi prioritas utama. Ukuran layout berubah sesuai ketentuan standar regulasi saat pandemic, dengan masih mempertimbangkan kenyamanan bagi para penggunanya. “Kami juga melakukan riset pemetaan covid-19 terhadap proyek”, riset pemetaan covid-19 harus selalu diupdate untuk memudahkan kita tetap bekerja dengan aman.

“Selalu menerapkan protokol kesehatan didalam kantor”, banyak gedung, kantor, sekolah bahkan tempat hiburan yang langsung menerapkan protokol kesehatan ini seperti menempatkan tempat cuci tangan didepan gedung dan juga menyimpan hand sanitizer diberbagai sudut ruangan. Pak Andi juga menyampaikan pengaruh covid-19 terhadap perancangan Arsitektur, bahwa kita dapat kembali kepada Arsitektur tropis, memprioritaskan sirkulasi udara alami dan juga menghargai ruangan terbuka ( tanaman ).

  • Polls
    Sorry, there are no polls available at the moment.
  • About Author
    admin